Mendengar frasa virus komputer, cenderung kita akan
kesal, dari melambatnya kinerja OS kita, hingga hilangnya data-data kita yang
sangat berharga. Jauh sebelumnya, ketika virus brontok.exe menyebar luas dan
varian-varian trojan yang tidak mampu dibasmi oleh antivirus konvensional
(sistem restore Windows tidak bisa berfungsi), maka saya hanya memformat ulang
OS saya. Dan media yang paling banyak berkontribusi dlaam penyebaran virus
adalah flash disk, disamping cd atau internet.
Sebenarnya, ada banyak cara untuk melindungi komputer
kita dari serangan virus yang saling melengkapi. Tool yang paling sering adalah
program antivirus. Saya sendiri menggunakan McAfee, dan mau tidak mau harus
rutin melakukan update (minimal 1 minggu sekali). Tentu saja, dengan adanya
program antivirus tidak menjamin komputer kita aman dari virus-virus yang
selalu tumbuh dan berkembang. Terlebih, program antivirus belum sempat kita
update.
Selain program antivirus, saya juga memperkuat sistem
pertahanan komputer saya dari kemungkinan terinfeksi virus. Jika hanya kita
sendiri yang menggunakan Personal Computer (PC) atau notebook (NB), maka kita
sebenarnya mampu menjadi operator antivirus secara manual. Namun demikian, jika
PC atau NB kita digunakan secara bersama oleh beberapa orang, maka kita dapat
memberi informasi dan saling menjaga agar PC/NB bebas dari infeksi virus.
Berikut, ada tiga “tembok perlindungan” yang mampu
meminimalisasi penyebaran virus di PC/NB Anda (khusus untuk OS Windows 2000
up):
1. Matikan (Turn off) Autoplay
Dengan mematikan autoplay (menjalankan media data
secara otomatis), maka PC/NB tidak akan menginstall atau menjalankan file atau
aplikasi yang terinfeksi virus. (kecuali Anda mengklik file bervirus) Caranya:
- Kliklah
Start Windows
- Klik Run
- Ketiklah gpedit.msc
pada Run, dan tekan enter atau OK [gpedit untuk mengedit
sejumlah perintah atau policy dalam sistem OS kita]
- Maka
akan muncul tampilan Group Policy
- Klik Adminstrative
Template (Computer Configuration)
- Pilihlah
System
- Lalu,
kliklah Turn off Autoplay
- Pilihlan
Enabled dan All Drives pada Turn off Autoplay on
- Klik OK.
- Setelah
itu ulangi langkah yang sama dengan langkah ke-5, namun pilihan kita
sekarang adalah Administrative Template untuk User Configuration.
- Pilihlah
submenu Systems
- Lalu,
kliklah Turn off Autoplay
- Pilihlan
Enabled dan All Drives pada Turn off Autoplay on
- Klik OK.
2.
Pengontrolan Manual : Show Extension File, Hidden File, dan Hide Protected OS
Files (optional)
Langkah kedua adalah mengaktifkan
pilihan menu file untuk menunjukkan jenis ekstensi file, file tersembunyi dan
file yang dilindungi Windows (pilihan saja). Dengan syarat Anda mengerti
tentang jenis-jenis file yang “sehat” dan ‘berbahaya”, maka kita dapat menjadi
“antivirus” secara manual. Maka Anda akan mudah mengantisipasi sekaligus
menghapus (mendelete) file-file yang berbentuk virus. Dan umumnya adalah
file-file aneh yang berektensi .exe (executable file), dan umumnya adalah
file-file yang tersembunyi. Jadi, jika ada flash disk yang masuk ke PC/NB,
silahkan cek apakah ada file-file /exe yang “aneh”. Jika anda menemukanya,
sebaiknya di delete dan jangan pernah diklik, kecuali file .exe adalah
installer.
Langkah-langkahnya:
- Klik My
Computer
- Bagian
atas toolbar, pilih Tools >> Folder Options
- Dari
submenu folder option, pilihlah View
- Dari
kotak view, scroll ke bawah dan pastikan/pilih:
- Hidden
Files dan Folders >> Pilihlah Show Hidden Files dan
Folders
- Hilangkan
tanda check list untuk : Hide Extentions for known file types
- (Optional)
Hilangkan tanda check list untuk : Hide protected operating systems file
(Recommended)
- Terakhir
kliklah Applydan/ atau OK.
Berikut file-file umum (jarang
terinfeksi) yang relatif bersih dari infeksi virus : .doc (dokumen Word), .pdf
(file acrobat), .mp3 (lagu), .xls (dokumen Excel), video (.avi, .avi, .flv),
.cdr, .ppt, .ps, .wav dan masih banyak lagi.
Sebenarnya, dengan menonaktifkan autorun, PC/NB sudah
lebih aman dari biasanya.
By: Desy Nur Almunawaroh
By: Desy Nur Almunawaroh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar